Monday, January 13, 2014

Kisah Tragis Kebun Binatang Surabaya

Sudah sering dengar tentang kasus matinya binatang-binatang penghuni Kebun Binatang Surabaya (KBS) kan?
Bahkan beberapa media luar negeri ikut menyoroti kematian-kematian satwa di Kebun Binatang 'yang katanya jadi kebanggaan warga' Surabaya ini.
The Telegraph menampilkan bagaimana kondisi hewan-hewan di KBS dalam Surabaya Zoo: animals kept in scandalous conditions at Indonesia's largest zoo
Dan yang terbaru Mirror pada tanggal 9 Januari 2014 memberitakan kematian terbaru dari salah satu penghuni KBS yaitu singa afrika yang tergantung di kandangnya dalam Shocking pictures: Lion found HANGED in his enclosure at notorious zoo




Beberapa malam lalu, tepatnya tanggl 7 Januari 2014, sepulang kerja, gw menyempatkan diri nonton berita malam di metrotv, saat saat itu gw mendengar berita kematian seekor singa afrika bernama Michael yang tergantung di kandangnya.
Perasaan sedih, marah, dan merasa tidak bisa berbuat apapun muncul di hati gw. Orang boleh bilang gw lebay, tapi sebagai seorang pencinta hewan, gw bener-bener sedih.

Berikut gw kutip beberapa berita dari media online:
Belum lama ini, sebuah media Inggris menyebut Kebun Binatang Surabaya sebagai kebun bintang terkejam di dunia. Selain mengungkap buruknya pengelolaan kebun binatang, laporan tersebut juga menyebut tidak kurang dari 50 satwa mati dalam 3 bulan terakhir, termasuk seekor jerapah yang mati dengan 20 kilogram plastik di dalam tubuhnya. Tidak hanya satwa mati, video yang dirilis Daily Mail menampilkan harimau kelaparan dan sakit kulit, lalu gajah-gajah dirantai hingga terluka, serta unta yang kurus kering. (sumber)
Keadaan hewan di KBS memang telah menjadi perhatian seluruh dunia sejak kematian seekor jerapah pada 2012. Di dalam perut jerapah ditemukan sekitar 20 kilogram kantong plastik. Bahkan bulan September kemarin, Nanik, seekor orang utan berusia 12 tahun, mati akibat tumor besar yang bersarang di ususnya. Terdapat juga harimau Sumatera yang berada di balik jeruji kandangnya, sakit parah karena saluran pencernaan yang membusuk akibat diberi makan daging berformalin. Dikabarkan bahwa sebuah tim independen yang dibentuk oleh Departemen Kehutanan Indonesia pernah menyerukan pemindahan hewan di KBS ke kebun binatang lain. Namun sangat disayangkan, kebun binatang lain justru menolak mengambil binatang dari KBS karena kondisi binatang yang sangat memprihatinkan dan takut binatang tersebut membawa penyakit (sumber)
Saat mencari-cari berita tentang KBS, gw menemukan petisi-petisi yang dibuat dalam rangka menyelamatkan hewan-hewan penghuni KBS. Dan ironisnya petisi-petisi ini lebih banyak dibuat oleh WNA dibandingkan dengan orang Indonesia sendiri. Beberapa diantaranya:
1. FOOD FOR SURABAYA ZOO ANIMALS IN EAST JAVA, INDONESIA
2. Dr. Susilo Bambang Yudhoyono: Close Surabaya Zoo
3. Kepada Ketua www.dprd.surabaya.go.id: SHUT DOWN Surabaya zoo, due to cruel and scandalous conditions.
dan masih banyak lagi. Kita hanya perlu mencari-nya dengan menggunakan keyword "surabaya zoo" dan menanda tangani petisi-petisi tersebut. Mungkin petisi-petisi ini tidak semuanya akan berhasil, namun ini adalah hal temudah yang dapat lakukan untuk mendukung para hewan-hewan ini mendapatkan kehidupan yang lebih baik.

Gw sekedar menyampaikan pemikiran gw aja sih,
Selama ini kita sebagai manusia hanya memikirkan kesejahteraan hidup kita masing-masing. Kalaupun ada orang yang berjiwa sosial, mereka hanya mementingkan kesejahteraan sesama manusia. Mereka terkadang lupa, bahwa yang mendiami bumi ini bukan hanya manusia, negara Indonesia tidak hanya terdiri atas manusia saja. Ada makhluk bernyawa lain yaitu tumbuhan dan hewan yang juga ikut mendiami negara kita tercinta ini. Selama ini para calon pemimpin negeri maupun daerah hanya berpikir untuk mensejahterakan rakyat-nya yang berupa manusia, berjanji akan menyediakan pelayanan kesehatan dan pendidikan gratis, tanpa memikirkan kesejahteraan alam, dan berakhir dengan memperkaya diri sendiri.
Padahal, seharusnya manusia tetap menjaga hubungan baik dengan alam sekitarnya. Jika kita menghancurkan alam, alam akan menghancurkan kita. Sudah banyak contoh yang kita lihat. Manusia menghancurkan hutan perbukitan dengan cara menebangi pohonnya, dan bukit itu pun menghancurkan desa milik manusia dengan melongsorkan tanahnya.

Gw sedih setiap kali nonton berita di tv tentang KBS, melihat hewan-hewan yang kurus karena kurang makan, hewan-hewan yang sakit tanpa adanya penanganan medis yang memadai, lingkungannya yang luar biasa kotor, banyak sampah bertebaran di dalam kandang hewan yang kemudian dimakan oleh hewan-hewan itu dan menyebabkan hewan itu sakit dan mati, luas kandang yang tidak sesuai dengan jumlah hewan, hewan diikat hingga terluka, dan kemalangan-kemalangan lain yang terjadi.

Jika memang pihak KBS dan pemerintah kota Surabaya tidak mampu lagi memelihara hewan-hewan koleksi KBS, alangkah baiknya jika hewan-hewan tersebut dihibahkan ke kebun binatang lain yang lebih mampu. Dan untuk kebun binatang-kebun binatang lain, jangan lah menolak, paling tidak 1 hewan saja, jika memang takut menularkan penyakit, kan bisa dikarantina untuk observasi sementara, dan jika memang sakit, sembuhkanlah penyakitnya, kemudian rawatlah jika sudah sembuh. Untuk para pelikan yang sudah over populated, jika memang tak ada yang mau menampung, kenapa tak dilepaskan liar saja?

Pemerintah pusat maupun daerah seharusnya bertindak cepat dan tegas menanggapi hal ini. Apakah mereka tidak malu, negara ini terus-menerus disorot untuk hal yang sebenarnya tidak harus terjadi seperti ini. Apakah mereka tidak malu dengan bertambahnya nama buruk untuk negara ini?

Pihak KBS pernah berdalih saat menanggapi berita gajah-gajah yang terluka akibat dirantai. Mereka berkata bahwa di kebun binatang lain pun gajah-gajah itu dirantai, bahkan diluar negeri pun begitu. Namun mereka mungkin tidak tahun bahaimana sistem 'perantaian' gajah-gajah diluar negeri itu seperti apa. Mungkin mereka butuh lebih banyak nonton national geographic dan melakukan studi banding yang benar-benar studi banding, bukan untuk belanja dan menghabiskan uang anggaran negara.

Sadarkah kita, bahwa jika kita memasukkan hewan apapun ke dalam sebuah kurungan, atau sebuah tumbuhan kedalam pot, mereka menjadi bergantung hidupnya pada kita. Mereka sepenuhnya bergantung atas makanan, kesehatan dan kesejahteraan hidupnya pada kita. Karena pada saat mereka hidup bebas, mereka bisa mencari makan, mengobati sakit mereka dengan menggunakan insting mereka. Kita sebagai orang yang telah membatasi gerak dan hidupnya harus bisa bertanggung jawab atas apa yang kita lakukan.
Jadi, jika tidak yakin mampu untuk menjadi sandaran hidup binatang maupun tumbuhan ciptaan Tuhan, jangan sekali-kali membatasi kebebasannya.
Dan jika sudah terlanjur memelihara hewan atau tumbuhan, pelihara lah dengan sebaik-baiknya. Jika kemudian merasa tidak mampu, hibahkanlah pada orang yang mampu memelihara dengan baik, jangan pada orang yang justru akan makin membuat sengsara hidupnya. Selalu ingat, bahwa hewan dan tumbuhan juga ciptaan Tuhan. Tuhan pasti akan marah pada kita jika kita menyia-nyiakan ciptaannya. Bukankah orang tua pun akan marah jika kita mengganggu anaknya?

Sekian buah pemikiran saya, jika memang ada kata-kata yang dianggap kasar, saya minta maaf. Saya memang suka frontal dalam menyampaikan pemikiran, namun terkadang orang baru sadar setelah di-frontal-in toh?

No comments:

Post a Comment