Wednesday, December 31, 2014

Summary of 2014 & 2015 Resolutions

Forget the resolutions. Forget control and discipline, too much works. Instead try experimenting. Go in search of something to fall in love with...something about yourself, your career, your spouse.  - Dale Dauten
Hi Guys..
Tidak terasa 2014 akan segera berlalu, ini hari terakhir di tahun 2014. Rasanya tahun ini begitu singkat. So many things happened this year, and over all, this year is such an amazing year.
awal tahun ini, aku sempat membuat beberapa resolusi sederhana (bisa kamu cek disini), dan Alhamdulillah sebagian besar tercapai di berbagai aspek. Alhamdulillah banget pokoknya.

Tuesday, September 2, 2014

Are you ready to fall in love?

Beberapa hari lalu, aku berkirim pesan singkat dengan salah satu sahabatku via BBM. Seperti biasa kami membicarakan beberapa hal tak penting yang sering kali berujung curhat yang disengaja.

Tuesday, August 5, 2014

REBRANDING OURSELF

WARNING: THIS POST GONNA BE A VERY LONG ONE!!


Kamu pasti tahu ice cream magnum kan? Ice cream keluaran Walls dan Unilever yang mulai booming di masyarakat sekitar tahun 2010 dengan tag-line “for a pleasure seekers” dengan iklan seorang wanita biasa tiba-tiba diperlakukan istimewa bak ratu karena memakan ice cream magnum. Bahkan sempat ada Magnum Café di Grand Indonesia Shopping Town dengan konsep café berkonsep kerajaan, para pelayan menggunakan kostum putri dan pangeran, membuat seolah-olah para tamu sedang ada di sebuah jamuan kerajaan. Saking booming-nya, untuk bisa merasakan makan ice cream di Magnum café, para pengunjung harus rela antri berjam-jam. Saya sendiri sempat merasakan mengantri demi bisa makan ice cream ala kerajaan itu (untungnya saya tidak harus terlalu lama menunggu J).

Tapi taukah kamu, kalau Magnum itu sudah ada sejak tahun 1989? Magnum pertama kali diluncurkan di Swedia pada bulan Januari 1989 sebagai ice cream kelas atas. Sebelum memiliki banyak variant seperti sekarang, awalnya hanya ada Magnum original atau lebih dikenal sebagai Magnum Classic yang terdiri dari bongkahan tebal ice cream vanilla pada stick ice cream, dilapis coklat tebal. Namun, seiring berjalannya waktu, Unilever meluncurkan produk Paddle Pop, yang kemudian laris di pasaran karena rasanya enak, variant-nya lebih banyak dan harganya lebih terjangkau dari Magnum. Selain itu, produk Magnum banyak ditiru oleh perusahaan pesaing Perlahan-lahan produk Magnum pun merasa perlu untuk membangun kembali citra dirinya sebagai ice cream yang menawarkan kenikmatan dan kemewahan dalam menikmati ice cream. Akhirnya, pada tahun 2005, pihak pengembangan produk Magnum mengeluarkan rancangan produk terbaru yang mengantarkan pengalaman yang kompleks dan berkelas dengan konsep “blow me away”. Mereka membuat konsep berbagai variant rasa dan topping untuk ice cream Magnum, mengubah cetakan, mengubah format stick, serta mengubah packaging dengan konsep seperti kotak perhiasan untuk menambah kesan mewah. Akhirnya, pada tahun 2007, Magnum Tempation diluncurkan di Italia, Spanyol dan Switzerland. 2008 variant dark chocolate diperkenalkan, dan di tahun 2009 variant buah-buahan diperkenalkan. Magnum temptation menuai sukses sesuai harapan. Kelezatan Belgian chocolate disetiap gigitan Magnum memberikan kenikmatan premium yang mampu membuat konsumen merasa seperti seorang putri atau pangeran.

Di Indonesia sendiri, Magnum sempat menghilang beberapa saat dan sedikit terlupakan sampai akhirnya tahun 2010 iklan Magnum di-release ke pasaran yang benar-benar mampu membuat nama Magnum dikenal masyarakat luas, semua orang seakan berlomba-lomba untuk mendapatkan ice cream ini. Saya sendiri sempat mencari ke beberapa mini market dan selalu kehabisan. Sungguh pihak marketing Magnum berhasil mempengaruhi masyarakan untuk membeli ice cream ini *salute*. Hingga saat ini, di Indonesia ada beberapa variant ice cream Magnum. Mulai dari Magnum classic, chocolate truffle, choco cappuccino, almond, gold, chocolate & brownies, choco strawberry, golden hazelnut, infinity, Magnum mini, hingga yang terbaru pink pomegranate dan magnum black espresso.

Baiklah, sepertinya cukup kita berbicara mengenai ice cream Magnum-nya. Karena alasan saya membuat postingan ini bukan untuk membicarakan ice cream Magnum, tapi tentang konsep rebranding yang dilakukan Magnum untuk mencapai target kesuksesan yang mereka tetapkan.

Sering kan lihat di televisi, shampoo dengan formula baru dan meyakinkan publik bahwa mereka kini lebih baik/ampuh dibandingkan dengan produk mereka sebelumnya dan produk-produk pesaing. Selain itu berbagai produk mengganti kemasan mereka demi mendapat respon yang baik dari masyarakat, agar masyarakan aware dengan produk mereka.

Sebenarnya, konsep rebranding ini bisa kita terapkan pada diri kita sendiri. Ingat tidak? setiap menjelang tahun baru, kita berlomba-lomba untuk membuat resolusi apa-apa saja yang ingin kita capai di tahun mendatang. Namun, seiring berjalannya waktu, kita sering terlena dengan kehidupan kita sehari-hari dan kemudian lupa dengan apa-apa saja yang ingin kita lakukan ataupun capai. Tidak hanya itu, kadang, saat kita sedang menjalankan misi dalam mencapai sesuatu, kita merasa stuck dengan keadaan, semangat kita menurun, dan kita malas untuk berupaya untuk mengejar impian kita. Hal ini bisa jadi karena tanpa kita sadari, kita telah melenceng dari track yang telah kita tetapkan sebelumya. Entah itu karena terbawa lingkungan, pergaulan dengan orang yang memiliki visi berlawanan dengan kita, terlena dengan keadaan, ataupun kondisi kesehatan terganggu baik fisik maupun psikologis (stress dsb).

Disaat inilah kita harus mulai aware dengan kondisi kita. Jika kita tidak sadar kalau kita berjalan kearah yang salah, kita akan terbawa dan tersesat sehingga sulit kembali ke jalur awal perjalanan kita. Jika kita sadar, kita bisa segera memperbaiki keadaan sebelum semuanya terlambat.

Rebranding bukan hanya membuat sesuatu yang baru, tapi bisa juga dengan cara mengembangkan apa yang ada, sehingga terlihat baru. Bisa juga dengan memunculkan kembali apa yang telah orang lain lupakan. Dan mungkin, untuk orang baru mengenal kita, sesuatu yang lama kita lupakan bisa menjadi sesuatu yang baru mereka lihat dari diri kita.

Hal pertama yang harus kita lakukan adalah berhenti. Berhenti dari apapun yang kita lakukan. Perhatikan sekeliling kita, lihatlah, sejauh apa kita telah melenceng dari jalur yang kita tetapkan di awal. Jika perlu, mundurlah beberapa langkah agar kita mampu melihat dengan sudut pandang yang lebih luas. Setelah itu, coba temukan kembali jalur yang telah kita tinggalkan, kita bisa kembali menyusuri jejak langkah kita sebelumnya jika itu bisa membantu. Mulailah merubah keadaan, keluarlah dari zona nyamanmu. Rubah penampilanmu jika diperlukan, jangan memikirkan apa yang orang lain pikirkan tentang kamu. Karena belum tentu orang tersebut memikirkan kita. Bisa jadi dia sedang sibuk memikirkan apa yang kita pikirkan tentang dia. Be your self. Jika kamu sudah ada di jalurmu lagi, bersiaplah untuk berlari mencapai impianmu. Buat self reminder agar kamu tidak keluar jalur lagi. Evaluasi lah dirimu setiap sampai periode waktu tertentu, setiap 2 bulan misalnya.

Saya sendiri sedang berada dalam tahap merubah penampilan dan pola pikir. Saya mempunyai target untuk bisa mengenyam pendidikan yang lebih tinggi. Hal ini sudah saya targetkan sejak tahun lalu, namun karena pekerjaan dan lingkungan kantor begitu nyaman, saya terlena, saya sempat berpikir untuk melupakan target saya lulus S2 di usia ke 27. Saya juga sempat melupakan janji privasi saya pada Tuhan dan pada diri saya sendiri. Tapi ternyata Tuhan masih sayang pada saya. Dia membuka mata saya dan membuat saya sadar bahwa janji saya pada-Nya tidak boleh saya langgar. Dan target saya masih bisa diusahakan untuk tercapai meski mungkin agak sedikit mundur waktunya.

Sungguh kenikmatan dunia mampu melenakan saya. Dan saya tak ingin terlena lagi. Saat ini saya sedang berusaha melakukan rebranding pada diri saya sendiri. Saya menarik diri dari beberapa manusia yang saya rasa mampu membuat saya melupakan janji dan target hidup saya. Saya mendekatkan diri dengan orang-orang yang bisa mendukung cita-cita saya dan membantu mengingatkan saya untuk menepati janji saya. Saya sedikit demi sedikit berusaha mengubah penampilan saya, untuk membuat saya lebih bersemangat, saya juga memulai kembali kebiasaan saya dulu, membaca dan menulis, seperti saat ini, saya mencoba menuangkan isi pikiran dan pengalaman saya melalui tulisan ini. Tulisan ini menjadi salah satu cara saya untuk menemukan kembali saya yang dulu, saya yang lebih kreatif, dan saya yang baru, saya yang lebih open, terbuka dalam hal pemikiran tapi juga tertutup dari hal-hal yang membuat saya berpikir negative. Ya, saya menutup diri saya dari hal-hal yang negative, seperti manusia yang berpikiran negative, orang berperilaku negative, perilaku negative yang mungkin bisa saya lakukan, serta kemungkinan saya untuk berpikir negative. Good bye negatives!! And say Hello the positive-more-creative me!! Dengan melakukan proses rebranding ini, saya mengharapkan kedepannya saya menjadi orang yang lebih positif, fokus pada tujuan saya menggapai apa yang saya inginkan namun tetap bisa bekerja tanpa terlena dengan apa yang saya dapatkan sebagai hasil kerja saya. Dan saya juga ingin dilihat sebagai pribadi yang berbeda, yang lebih baik dari saya saat ini, dan sebelumnya. 

Proses rebranding yang saya lakukan masih dalam lingkup mental (pemikiran) dan penampilan, kedepannya, secara bertahap saya akan menambah value diri saya agar dapat menghasilkan sesuatu yang lebih pula (co: pendidikan lebih tinggi menghasilkan standar salary yang lebih tinggi). Proses ini memang tidak instant, namun jika bisa lalui dengan baik, saya yakin akan menghasilkan sesuatu yang baik pula.

Friday, May 30, 2014

Semua Bermula di Inggris


13 Agustus 2014, 10.53 am

You're the one I love , you're the one I need!
You're the only one I see!
Come on, baby, it's you!

Astaga, sejak kapan handphoneku berbunyi sekencang ini? Dengan kikuk kuraih handphoneku dan memeriksa siapa pengirim sms yang telah membuat seisi divisi menoleh ke arahku. Semoga saja bukan sms dari sang operator dengan segala penawaran menyesatkannya.

Baru saja kubaca kilasan sms itu, aku sudah tahu kalau tebakanku salah. Begitu kubaca isinya, apa yang ada didalamnya membuatku nyaris berteriak kegirangan dan menari dalam larut euforia: permohonan visa turis ke Inggris yang kuajukan beberapa waktu lalu akhirnya diapproved. Impianku terkabul, akhirnya.

Dari dulu aku sudah memimpikan jika aku dapat peluang untuk pergi ke luar negeri, negara pertama yang kukunjungi haruslah Inggris. Mengapa? Sederhana saja: it just clicks with me. Entahlah, namun negara itu dengan segala halnya telah mencuri hatiku sejak entah kapan. Aku selalu membayangkan menghabiskan waktu disana, berjalan-jalan di tengah hiruk-pikuknya London sambil menikmati suasana musim gugur yang beranjak muncul menggantikan musim panas, mengamati gaya fashion mereka yang hampir selalu menjadi kiblat fashion dunia, mengunjungi beberapa kota dan situs bersejarah, dan banyak hal lain yang selama ini hanya bisa kunikmati lewat tabung kaca dan gulungan kertas berjilid.

Dan sekarang, peluang itu telah menampakkan dirinya dalam bentuk sebuah sms yang singkat. Sebuah peluang yang takkan kusia-siakan. Dengan penuh semangat kuurus izin cutiku dan kubook tiket untuk perjalanan pulang-pergi ke Inggris akhir bulan ini sore itu juga.


29 Agustus 2014, 09.00 am

Well, here I am right now sitting right next to the fountain on trafalgar square in London with my pocket camera and a note book on my hand seeing people doing their own activities around me. This place is so amazing. Its beautiful, clean, and I could see pigeons roaming freely. Aku sempat mengelilingi taman ini sebelum akhirnya memilih untuk duduk, mengamati bagaimana warga disana saling berinteraksi satu sama lain dan mengabadikannya kedalam kumpulan foto dan catatanku.

Ditengah keasyikanku, tiba-tiba aku merasakan ada tepukan halus di bahu kiriku. I froze for a few seconds. I don't know anyone in this place. Did I do something wrong? God, hopefully not...

Belum selesai aku larut dalam khayal panikku, apa yang kulihat saat kulihat siapa yang menepukku membuatku terpaku. Tepat dihadapanku berdiri seorang pria berwajah khas eropa yang klasik, seperti gambaran bangsawan di film series yang sering aku lihat di cable TV, berambut hitam, bermata biru, menatapku dengan pandangan I-can't-believe-I-found-you-here-but-hey-I'm-happy. Dan aku hanya bisa terdiam. Bingung.

"Hey, can't believe I meet you here. Do you remember me?" dia langsung menjabat tanganku sambil senyum setengah tertawa. Sebuah ekspresi yang akan bisa membuat siapa pun jatuh cinta seketika.
"Actually, no. Have we met before?" Ya, dengan sedikit terpaksa harus meladeni seorang bule super charming dengan bahasa Inggrisku yang kurasa bahkan kalah mahir dibandingkan anak kecil.
"Oh, I see you don't remember me." Sedikit raut kecewa tergambar di wajah tampannya. Tapi tidak, aku tidak ingat sama sekali pernah bertemu dengan pria setampan dirinya.
"We've met before. In Thailand. 2 April 2013, at Sleeping Budha Temple near The Grand Palace." sambungnya. Aku semakin bingung. Ya, aku pernah kesana, tapi tidak ingat pernah bertemu dengan bule seganteng ini.
"Ya, I went to that temple. But sorry I still not remember you." Sepertinya jujur akan lebih baik bagiku untuk menghadapi hal semacam ini.
"It's ok. My fault. Maybe I've scared you but I have an Eidetic memory. I won't forget everyone I've met. I won't forget everything. I knew its sound creepy but when I saw you sitting here,  I couldn't help to greet you and have a little chat with you." Jelasnya panjang lebar.
Aku pernah membaca artikel ringkas mengenai eidetic memory. Kemampuan langka yang membuat orang mampu mengingat apapun yang ia lihat, baca, dan dengar dengan tingkat akurasi yang mencengangkan.
"Have we talk before?" Aku memang tidak punya kemampuan eidetic memory, tapi biasanya aku tidak pernah lupa dengan orang yang pernah berbincang-bincang denganku.
Dia menggelengkan kepalanya. "No. I talked to your mom, and the old lady, your mom's friend, the one who can speak French"
"Tante Ria." gumamku pelan.
"Yeah, Mrs Ria. She use a yellow shirt and white hat." Dia bahkan bisa ingat warna topi yang dipakai tante Ria, sahabat mamaku yang saat itu tur bersama keluargaku.
"You are the English teacher, from France, and has been living in Indonesia for years?" Akhirnya satu persatu kepingan puzzle ingatanku mulai membentuk gambaran jelas mengenai sosok rupawan dihadapanku ini.
"Yes, Oh thank God, finally you remember me. You never mention your name, so I don't know your name. My name's Pierre, Pierre Dubois" dia mengulurkan menjabat tanganku erat sambil tertawa lebar. Entah kenapa wajahnya terlihat senang sekali. Nama pria ini benar-benar mencerminkan asal negaranya, dan cukup sulit untuk dilafalkan.
"I don't remember your face. I just remember that my mom and her friend talk with an English teacher. My name's Naya. Nice to meet you again." Sepertinya pria tampan bernama Pierre ini dapat kupercaya. Toh saat ini aku hanya sendiri di sini. Akan lebih baik jika ada teman untuk mengobrol.
Dia tersenyum. Senyuman yang mampu membuatku menahan napas karena terpesona. “I’m really happy to meet you here. How long you’ve been here?
“..... This is my second day.” Kataku setelah berusaha sekuat tenaga melepaskan diri dari pesona matanya yang begitu fokus namun lembut menatapku. “You stayed in Indonesia for years, can you speak Bahasa?
“Hmm.. Ya, aku bisa, tapi tidak terlalu bagus. Karena aku kerja di international school, jadi jarang bicara bahasa indonesia.” Cara Pierre bicara dalam bahasa indonesia mampu membuatku tersenyum. Terpatah-patah dan kaku, lengkap dengan dialek french-englishnya. “Hei, jangan ketawa. Aku ini berusaha.” Katanya sambil pura-pura memasang mimik kesal, yang membuatku semakin ingin tertawa melihatnya. “Berapa lama kamu tinggal di London?”
“Rencananya aku tinggal di Inggris 10 hari, ga hanya di London sih, aku berencana berkeliling. Aku mau lihat-lihat menjelajah disini. Banyak sekali tempat yang ingin aku kunjungi disini.” Kataku sambil membuka halaman-halaman dalam note book yang ada di tanganku. Disana tertulis tempat-tempat yang sangat ingin aku kunjungi. Seperti Gereja Westmister Abbey, Abbey Road, Baker Street, London Eye, dan masih banyak lagi. “Kamu tinggal di London? Atau sedang berkunjung ke sini?”
No. Rumahku di Paris. Aku biasa kalau sedang pulang ke France, suka juga berkunjung ke Inggris, ada rumah cousin ehm maksudku sepupu disini. Ibu asalnya dari Inggris. Jadi banyak family disini.” Informasi yang Pierre berikan menjelaskan dialeknya yang unik, cara dia menyebutkan kata seperti orang Perancis namun dialeknya sedikit terdengar British ditelingaku. “Kamu sendirian atau ikut tour?”
“Aku sendiri. Berencana menjelajah sendiri saja. Menurut beberapa artikel yang kubaca, cukup mudah mejelajah tempat wisata di Inggris.” Aku sudah membeli peta Inggris lengkap dengan artikel-artikel tempat yang ingin aku kunjungi.
“Bagaimana jika aku menawarkan diri menjadi tour guide kamu. I know this country very well. At least I knew popular spot here. I promise you that we won’t get lost. And my fee is free” Ia tersenyum manis, senyum yang mampu membuatku tak bisa berkata ‘tidak’. Tawaran Pierre terdengar menarik. Aku benar-benar buta akan lokasi-lokasi wisata yang ingin aku kunjungi. Aku memang bisa menggunakan bus dan kereta yang sangat nyaman disini, namun alangkah asiknya jika ada teman seperjalanan, teman berbincang, teman untuk berbagi tawa. Namun disatu sisi, aku baru saja bertemu dengan pria ini. Pria ini asing. Meski ini bukan pertama kali aku berjumpa dengannya. Namun pesona pria ini begitu memikat. Jika aku berkata ‘tidak’ padanya, aku mungkin tak akan bertemu dengannya lagi. Tak bisa menikmati indahnya paras yang Tuhan ciptakan untuknya, tak bisa mendengar lembut dan dalam suaranya, keindahan yang terpancar dari sorot matanya, senyumnya yang mampu membuat sekelompok kepompong di perutku bertransformasi seketika menjadi kupu-kupu dan beterbangan dengan riangnya, memberikan sensasi gelitik menyenangkan dan mendebarkan.
"Bagaimana? Kamu mau?" Suara Pierre mengembalikan kesadaranku.
"Ehm, kamu janji tidak akan membuatku tersesat? Kamu bisa bawa aku ke tempat-tempat yang aku mau?"Aku butuh diyakinkan. Aku harus yakin kalau aku akan aman bersamanya.
"Swear to God. I'm gonna take you where ever you want. Maybe I'll take you somewhere you don't know but I promise you that place is wonderful. Hey, This in England. Every places are wonderful." Dia tersenyum sambil berusaha meyakinkanku. Tangannya menyentuh halus tanganku. Tak ada kesan tidak sopan pada sentuhannya. Hanya sebuah sentuhan yang mampu membuatku memutuskan aku akan menerima ajakannya.
Ok, let’s try for a couple days. If you didn’t make me happy, or you make us lost to place that not good enough. We stop.” Aku berusaha agar tak terlihat over excited. Aku tak ingin Pierre tahu bahwa aku senang sekali dan tak sabar ingin segera menjelajah negeri impianku ini bersamanya.
Great. Aku jemput kamu jam 9 di hotel. Kamu bermalam dimana?” Dia tersenyum lebar. Ada kepuasan terpancar dari sorot matanya.
“Hotel 43.” Jawabku singkat.
I know that place. I have to go now. Aku ada janji mau makan siang dengan ehmm tante aku. Besok pagi jam 9 aku jemput kamu. Boleh minta email or nomor telpon kamu?” Aku menuliskan email dan nomor telponku di selembar sobekan kertas dari buku noteku dan aku berikan padanya. “This is my card.” Pierre memberikan kartu nama padaku. “I’ll call you tonight.” Dia menyentuh lembut pipiku sebelum mengucapkan salam perpisahan dan beranjak pergi meninggalkanku yang terdiam oleh sikapnya.
Kucubit lenganku. Sakit. Aku tidak bermimpi, ini nyata. Tak kusangka di tempat impianku inilah aku bertemu dengan seorang Pierre yang pesonanya meluluhkan hatiku.
“Sepertinya mulai besok tak kubutuhkan lagi jadwalku,” gumamku dengan penuh senyum sambil beranjak dan melangkah kembali menuju hotel, menyambut esok yang penuh kejutan.

Wednesday, February 19, 2014

Unboxing: Lolabox February 2014

Akhirnyaa Lolabox February 2014 gw sampe dengan selamat sentosa setelah menanti 2 hari.
Biasanya Lolabox gw sampe tanggal 16, tapi bulan ini mundur 2 hari. Okelah ga apa-apa, yg penting sampe dan ga makin molor kedepan-depannya.

Tuesday, February 4, 2014

I Remember - Mocca

I remember
The way you glanced at me, yes I remember 
I remember 
When we caught a shooting star, yes I remember 
I remember 
All the things that we shared, and the promise we made, just you and I 
I remember 
All the laughter we shared, all the wishes we made, upon the roof at dawn
Setiap kali mendengar alunan lagu itu, aku ingat padamu.
Darimu lah aku mendengar lagu itu untuk pertama kalinya. Atau lebih tepatnya dari blog-mu.
Yaa, blog-mu. Tempat kamu menuliskan segala kejadian gila dalam hidupmu, yang mampu membuatku tertawa terbahak-bahak bahkan saat ditengah ruangan ramai. Mungkin mereka berpikir aku gila, tapi, aku tak peduli.

Saturday, January 25, 2014

Wangsa Jelita

I'm so happy this week :) :)
I got packet from wangsa jelita last Thursday,
I already used wangsa jelita green tea natural & healthy lotion for couple days, I got the sample of this lotion from my Lolabox January Edition, you can read the review here.
Wangsa jelita love my reviewed there, and they ask me permission to post my review and picture on their socmed, and they sent me a full size lotion.
So, I made this post as a thank you gift.

Tuesday, January 21, 2014

Menanti Musim Semi

Musim gugur telah berlalu
Menyisakan musim dingin yang berkepanjangan
Musim semi telah terlewati bertahun-tahun lamanya
Aku bahkan sudah lupa rasanya hangat matahari musim panas

Friday, January 17, 2014

Unboxing: Lolabox January 2014

My January 2014 lolabox is here!!!
Isi lolabox ke-2 gw setelah lolabox pertama gw edisi yaitu Desember 2013 yang bisa dilihat disini.

Bulan ini lolabox kembali dengan box berwarna hijau, persis dengan edisi October 2013 (bisa googling sendiri edisi October box-nya seperti apa)
Langsung kita obrak-abrik saja lah yaaa...

Thursday, January 16, 2014

Hidup

Ketika hati hanya mampu melihat tanpa mampu merasa
Ketika mulut hanya mampu terdiam tanpa terbungkam
Ketika telinga tak mampu lagi mendengar ucap manis
Hampa menyergap seluruh indra.

Aku bernafas

Monday, January 13, 2014

Kisah Tragis Kebun Binatang Surabaya

Sudah sering dengar tentang kasus matinya binatang-binatang penghuni Kebun Binatang Surabaya (KBS) kan?
Bahkan beberapa media luar negeri ikut menyoroti kematian-kematian satwa di Kebun Binatang 'yang katanya jadi kebanggaan warga' Surabaya ini.
The Telegraph menampilkan bagaimana kondisi hewan-hewan di KBS dalam Surabaya Zoo: animals kept in scandalous conditions at Indonesia's largest zoo
Dan yang terbaru Mirror pada tanggal 9 Januari 2014 memberitakan kematian terbaru dari salah satu penghuni KBS yaitu singa afrika yang tergantung di kandangnya dalam Shocking pictures: Lion found HANGED in his enclosure at notorious zoo


Tuesday, January 7, 2014

Resolusi 2014

Happy new year everyone...!!

Oke, ini udah tanggal 7, dan mungkin bagi sebagian orang, gegap gempita taun baru udah basi.
Orang-orang sudah membuat resolusi sejak akhir tahun lalu dan gw baru posting hari ini.
sebenernya resolusi tahun ini sudah gw buat sejak tanggal 1, yes gw selalu membuat resolusi di awal tahun, bukan di akhir tahun sebelumnya.
Tapi yaaa sebagai seorang yang kerja di kantor dari jam 7 pagi sampe jam 4 sore dan banyak kegiatan lainnya selalu lupa untuk posting blog, jadi baru hari ini lah resolusi gw akan diungkapkan ke mata publik *tsaah*