Untukmu wahai sahabat,
Ingatkah engkau atas semua cerita
yang pernah kita lalui bersama? Hal bodoh yang telah kita lakukan, tangis dan
tawa yang telah kita lalui?
Ingatkah bagaimana kita berbicara
tentang hal-hal yang tak masuk akal selama berjam-jam? Ingat saat-saat kita
merencanakan liburan ke Roma yang sudah pasti tak pernah terjadi?
Ingat saat aku curhat mengenai
keluargaku? Hal yang tak pernah aku ceritakan pada sahabatku yang lain tapi
dengan mudahnya kuceritakan padamu.
Ingat saat kau jatuh cinta? Kau
berubah menjadi pria paling bodoh dan keras kepala yang pernah kutemui.
Ingat saat aku menangis
tersedu-sedu di mobilmu saat kau mengantarku pulang dan kau bingung harus
berbuat apa? Saat itu aku begitu terluka melihat kau disakiti oleh wanita jahat
itu hingga aku tak sanggup menahan kesedihanku.
Ingat saat aku, kamu dan sem
mencari data untuk skripsimu dan sem? Bagaimana kita mengejar setiap truk
pengangkut tabung LPG 3kg yang melintas? Kebiasaan peka pada truk elpiji yang
lewat membekas sampai beberapa bulan setelah proses pengumpulan data kalian
selesai. :D
Ingat saat hari sidang kelulusanmu?
Saat kau menelponku jam 6.30 untuk memintaku membawakan laporan skripsi dan
mouse mu yang tertinggal di kamar kost mu.
Ingat sore hari setelah sidang kelulusanmu
berakhir? Kau tak kuasa menyembunyikan kekecewaanmu karena mendapat nilai yang
tidak semuai harapanmu. Aku ingat bagaimana kau tak mampu menyembunyikan air matamu.
Ingat saat kau membuat wacana
akan melanjutkan S2 ke Australia? Kau tak tau betapa paniknya aku saat itu
karena merasa akan ditinggal oleh sahabat terdekatku.
Mungkin kau sudah tak ingat akan
kejadian-kejadian yang kusebutkan diatas. Tapi kejadian-kejadian diatas hanya
segelintir kenangan yang pernah kita lalui bersama. Jika kutuliskan satu
persatu akan menghabiskan banyak waktu.
Aku hanya ingin kamu tahu bahwa
banyak hal yang kita pernah lalui bersama. Sebagian besar mungkin sudah kamu
lupakan.
Dulu kita adalah sahabat dekat. Dulu.
Sekarang aku bahkan tak tahu
kabarmu. Aku tak tahu dimana kamu. Pesanku tak pernah kau balas.
Mungkin kau sibuk, aku paham. Aku
pun tak ingin menyalahkan keadaan yang membuat semua menjadi seperti ini.
Aku hanya ingin kamu tahu, sampai
kapan pun kamu adalah sahabatku. Sahabatku yang berharga. Aku harap kita segera
berjumpa. Kembali membuat kenangan untuk masadepan, bersama sahabat kita yang
lain juga tentunya.