Friday, December 21, 2012

Untuk seorang sahabat

Maaf..
Hanya kata itu yang bisa ku ucapkan saat ini..
Maaf atas semua kesalahan yg telah terjadi
Baik berupa ucapan maupun tingkah laku yg membuatmu marah, kesal, dan tidak nyaman.

Maaf atas tingkahku yang kekanak-kanakan beberapa malam lalu.
Aku diam tak berbicara sepatah katapun padamu.
Aku tak tau harus memulai pembicaraan darimana.
Terlalu lama tidak berkomunikasi denganmu membuatku kikuk.

Saat ini aku sedang dalam proses belajar.
Belajar untuk melupakan semuanya.
Belajar untuk melepaskan rasa yang kupunya untukmu.
Belajar untuk tidak terlalu peduli padamu
Bukan dalam arti negatif,
Hanya saja ingin perduli dalam tahap yang wajar saja.
Tidak seperti beberapa saat lalu.

Aku belajar untuk mengangapmu hanya sebagai sahabatku
Tidak lebih.
Agar semua lebih mudah.
Agar aku bisa tetap berteman denganmu.

Jujur, aku merindukanmu sebagai sahabatku.
Rindu menghabiskan hari gila seperti dulu, bersama sahabat kita yang lain juga.
Betapa menyenangkannya hari-hari itu..

Aku akan berusaha mempercepat proses belajarku.
Agar semua bisa kembali seperti sedia kala.
Agar kita semua bisa habiskan waktu bersama
Seperti dahulu biasa kita lakukan.


Salam rindu untuk sahabatku.

Aku Menyerah

Lama waktu yang aku butuhkan untuk berpikir..
Me-reka kembali kisah yang telah terlewati selama ini..
Berbicara dengan hati dan berdamai dengan logika..
Dan kembali dengan sebuah keputusan...

Aku menyerah.
Takkan lagi aku mengharapkan asa yang tak pernah kan menjadi nyata
Takkan lagi ku perjuangkan kisah yang tak pernah ada..
Takkan lagi ku jaga cinta yang selama ini ada..
Aku lelah..

Meski hati ini masih terus berbisik
Menyuruhku untuk bertahan dan membiusku dengan segala impian
Memperlihatkan bayangan hari yang terlewati bersama dia
Tapi aku mecoba untuk tetap bertahan dengan keputusanku.
Aku harus membunuh rasa itu.

Aku sangat sadar,
Selama ini hanya aku yang pertahankan asa..
Baginya, aku hanya teman.
Aku hanya sahabatnya.
Meski ia sadar akan asa yang kupunya,
Namun tak pernah ia bersedia menyambutnya.

Mungkin ini saatnya.
Terlalu banyak waktu terbuang percuma.
Sudah saatnya aku mengakhiri apa yang tak pernah ada.
Cinta ini hanya sia-sia belaka.

Sudah saatnya aku mencari hati yang bisa beri aku bahagia.
Hati yang mencintaiku dengan segala kekurangan yang kupunya.
Cinta yang bisa buatku tertawa dan izinkanku untuk bermanja.
Cinta yang hargai cintaku. Cinta yang bisa buatku bahagia.

Monday, December 10, 2012

Sahabat

Aku dan dia..
Lama bersama..
Segala suka, duka, dan air mata telah terlewati bersama..

Dalam perjalanan bersamanya, aku jatuh cinta..
Semakin hari cinta itu kian tumbuh..
Aku yang tak terbiasa mencinta tak tau harus berbuat apa..
Tak mampu ungkapan rasa yang ada..
Cinta hanya terpendam didalam dada..

Lama asa terpendam..
2 tahun, kurasa..
Bersamanya, yang kuinginkan hanya itu saja..
Tak peduli hanya sebagai sahabatnya..

Jika asa yang kupunya hanya akan pisahkanku dengannya,
Akan  kupendam sendiri saja..
Jika rasa akan hancurkan semua,
Akan kubunuh perasaanku untuknya..

Aku rela tersakiti..
Aku rela menahan semuanya
Selama dia bahagia..
Selama dia ada..

Aku rela kehilangan cintaku padanya..
Asalkan tak kehilangan dia sebagai sahabatku..