Work Termination
PHK.
Apa yang ada di
pikiranmu kalau mendengar kata PHK?
Takut? Sedih? Panik?
Berharap ga akan menimpa kamu?
Well, I'm familiar
with that kind of feelings.
It's
been 3 weeks since I lost my job because of termination or known as PHK.
Kondisi
ekonomi negara yang tidak kondusif, harga dollar meroket tajam, serta harga
minyak bumi yang merosot dan tak kunjung membaik membuat perusahaan tempatku
bekerja harus rela merumahkan sebagian dari pegawainya yang masih dalam status
third party contract. And I'm one of them.
Aku mendapat
kabar mengenai kemungkinan kontrak kerjaku tidak diperpanjang 2 minggu sebelum
masa kontrakku berakhir. Masa kontrakku berakhir tanggal 30 September 2015.
Hari
itu, hari Rabu jika aku tak salah ingat. Aku dan 2 temanku serta mba Soefi, section
head sub divisi sebelah keluar untuk makan siang di FX sudirman, tepatnya Wendy's
(Wendy's akan ku coret dari rekomendasi tempat makan berikutnya hahaha). So, di
Wendy's mba Soefi bilang kalau aku dan mba Dwi *one of my best friend* juga mba
Evi masuk nominasi orang-orang yang akan diterminasi bulan ini.
“Tapi
masih belum ada keputusan final, Nay. Selama kamu belum dapet surat dari WCP
(perusahaan third party yang menaungiku) ya berarti belum final.” Kata mba Soefi
saat itu, mungkin berusaha menenangkan aku.
At
that moment, I lost for words. That's only one word on my mind
"Ookay.." I can't think.
After
that, I try to show them that I'm OK, that this isn't a big deal. I said "
Oh, OK. It's just a matter of time. Sooner or later everyone will get terminated" I said that with a smile. I 100% sure that smile looks bitter.
I
was fine that time. But after that. Back at the office, I open all my account
on linkedin, jobstreet, jobsdb, and renew my cv and cover letter and apply jobs
because I got panicked. I knew that it is impossible to get a new job in 2 weeks. It's
drive me crazy.
And
I got anxiety attack. I got panic, I feel nausea, short breath, and hot blaze
through my neck, back, and face.
I got
anxiety attack for 3 days, especially at night. And it getting worse every time
somebody mention words "termination" & "last day"
Setelah
itu, aku harus mengumpulkan keberanian untuk memberi tahu mama soal ini. It's
gonna be hard. Karena aku dan mama akan sama-sama tidak berpenghasilan. And
money can be a problem between us.
Aku
baru bisa menangis setelah 4 atau 5 hari setelah mendapat kabar itu. Selama ini
aku hanya berusaha mengatasi kecemasan dan ketakutanku dan berusaha menekan
rasa sedih. Walau pada akhirnya tangis itu pecah juga setelah aku memikirkan apa
yang akan hilang dari rutinitasku.
Kehilangan
pekerjaan dan penghasilan bukan hal yang paling membuatku sedih. Tapi
kehilangan teman-temen yang biasa selalu ada setiap hari, berbagi suka, duka
dan kegilaan, itu yang paling membuatku sedih. Well, I still cry today if I remember
that.
Di divisiku,
inventory, ada kelompok, atau geng, whatever you call us, terdiri dari 5 orang cewe
yang masuk di waktu (yg nyaris) bersamaan, July 2013. We called our self
"Bara-Bere". They are my best friend, my sisters. And 2 of us are
terminated, and the other 3 survive for the next 6 months. They are the ones that I
missed so much.
![]() |
My Best friends, My Sisters, My BaraBere |
Hingga saat ini masih ada tanya yang mengganjal "Kenapa Saya?". Menurutku pertanyaan itu bukan mengisyaratkan denial atau penyesalan, ini lebih ke penasaran. Di departemen tempatku bekerja banyak sekali yang masih berstatus TPC. Aku sebetulnya ingin menanyakan hal itu pada Departemental Manager. Tapi dikarenakan satu dan lain hal, aku megurungkan niat dan menikmati hari-hari terakhir dengan tenang aja. Daripada tarik-tarikan otot leher sama manger ya kaaan.. Biar giamanpun juga dia pasti akan merasa lebih benar. Ya sudah, sebaiknya kroco mengalah dan menikmati hidup sajaa..
Jadilah di tanggal 30 September kami tidak kerja.
Hari ini dimulai dengan my favorite leader, my divisional manager, Mr A.M. Shahab yang mengumpulkan anak-anak inventory & logistik di meeting room. Kita sengaja beli gorengan pagi-pagi & dikasih saus petis, itu makanan cemilan favorit babeh (nick name pak Shahab di antara anank buahnya). Babeh, Pak Yen, serta anak inv&log pun makan gorengan bareng-bareng sambil ngobrol ringan, berusaha tak menyinggung bahwa itu hari terakhir bagi 4 (harusnya 5, tp yang satu udh ngabur duluan) orang disitu. Setelah nyemil dan ngobrol kurang lebih 1 jam, barulah Babeh buka topik soal hari terakhir. Suasana mendadak gloomy. No gue ga lebay, tapi emang terasa banget perubahan mood setiap orang saat itu. Beliau memberi speech perpisahan, memberikan wejangan dan semangat. I don't remember the speech because I try my best not to cry in that room. Especially when I saw tears in Babeh's eyes that he try to hide. I know that he sad to say good bye to us.
Selesai morning meeting, 30 menit kemudian kita pergi makan bareng di Mbah Jingkrak Setiabudi untuk farewell lunch.
After luch, sampai kantor kita cuma foto-foto, dari 1 group ke group lain. Salam-salaman dari 1 divisi ke divisi lain. Sampai akhirnya jam 4 tiba.
![]() |
No Tears Required, Just MORE picture please!! :) |
Total dari SCM departement di lantaiku ada 11 orang yang kena terminasi + 2 orang pegawai lapangan.
Sad? Yes of course.
But life must go on, right?
No comments:
Post a Comment